Klub Bisnis Internet Berorientasi Action

Minggu, 21 Maret 2010

CATATAN SEJARAH ANTHROPO-ETHNOLOGIS NUSANTARA. (2)

Tahun 399 – 403 M :

Raja Purnawarman Menghancurkan Kapal-kapal Perang dan Bajak-laut Cina dan India.
Jaman Negera Taruma di Jawa Barat. Orang Cina menyebutnya To-lo-mo. Kerajaan Salaka dilanjutkan oleh Kerajaan Tarum atau Taruma. Rajanya ialah Purnawarman yang berasal dari Kerajaan Sunda Sembawa yang berpusat di kota Desa Sunda (=Sunda Pura) di lembah sungai Citarum.

Tahun 399 M :

Kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina dan India makin merajalela di seluruh perairan Barat dan Utara mulai dari Laut Cina Selatan, Laut Sunda, Laut Jawa, Selat Malaka sampai ke Samudera Hindia. Seorang Menteri Taruma berserta rombongannya yang sedang dalam pelayaran diserang dan ditawan lalu dibunuhnya. Purnawarman bertindak. Ia sendiri memimpin angkatan lautnya dan melakukan serangan terhadap kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut. Serangan pertama dilakukan di perairan Ujung Kulon. Semua kapal perang dan bajak-laut Cina dihancurkan dan semua orang Cina dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut.

Telah lama perairan sekitar Pulau Jawa sebelah Utara, Barat dan Timur dikuasai kapal-kapal perang dan perampok-perampok bajak-laut Cina dan India. Jumlah mereka tak terhitung dan tersebar di seluruh lautan. Semua kapal diganggu dan semua barang yang ada di dalam kapal dirampas. Tak ada yang berani memasuki atau melalui peraiaran laut itu, karena sepenuhnya dikuasai kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut yang ganas dan kejam.

Kemudian Purnawarman mengangkat seorang pamannya menjadi Panglima Angkatan Laut Taruma yang melindungi pelayaran perdagangan di sepanjang perairan laut dari Taruma ke Semenanjung Mendini (Malaya, Lingga, Bangka, Belitung), ke Syangka (Siam), Yawana (Kamboja), Campa (Anam= Vietnam sekarang), ke Bakulapura (=Tanjungpura di Kutai, Kalimantan Timur), ke kerajaan-kerajaan di Sumatra, ke Cambay di India dan ke negeri Cina.

Tahun 400 – 500 M :

Perwakilan-dagang Cina di Nusantara.
Pada awal abad ke-5 hubungan pelayaran dan perdanganan santara negeri-negeri di Nusantara dengan negeri Cina dan negeri-negeri di sebelah Barat dari Nusantara mulai berjalan aman tanpa
gangguan ditengah laut. Cina mulai menempatkan perwakilan-perwakilan dagangnya (Konsulat dagang) disertai dengan pembentukan pecinan-pecinan di bandar-bandar pelabuhan dagang di Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan Barat dan di Kalimantan Utara.

Tahun 449 M:

Utusan Negeri Cina Pertama ke Nusantara.
Utusan resmi dari negeri Cina yang pertama ke Nusantara ialah diutus oleh Kaisar Liu Sung ke Negeri Taruma (To-lo-mo) di Jawa Barat pada tahun 449 M.

Tahun 565 M :

Utusan Taruma dihadang di Laut Cina Selatan.
Dalam Th.565 M Raja Taruma bernama Kretawarman mengirimkan utusan dagang ke negeri Cina. Di tengah Laut Cina Selatan kapal utusan Taruma itu dihadang oleh kapal perang dan bajak-laut Cina. Terjadi pertempuran yang berakhir dengan dihancurkannya kapal perang dan bajak-laut Cina. Orang Cina semuanya dibunuh, mayat-mayatnya ditumpuk menjadi satu di atas geladak kapalnya, lalu dibakar habis. Setelah itu kapal utusan Taruma melanjutkan pelayarannya sampai ke negeri Cina.
*

MIGRASI CINA-MONGOL KE ASIA TENGAH

Th. 400 – 500 M.

Dalam abad ke-5 M. bangsa Mongol dan Cina bermigrasi besar-besaran ke wilayah Asia Tengah, lalu menguasai belahan benua tersebut.
Bangsa-bangsa di Asia Tengah yang tidak mau takluk kepada Cina-Mongol meninggalkan negerinya masing-masing. Sebagian dari mereka masuk wilayah India Utara dan kemudian terkenal di sana sebagai bangsa Kushan.

Bangsa-bangsa lainnya disebelah Barat mulai terdesak dan bergerak pindah pula. Perpindahan penduduk itu berlangsung beberapa abad lamanya.
Bangsa Hun masuk menjarah ke negeri-negeri di wilayah kekuasaan Kerajaan Rumawi dalam abad ke-5 dan menklukkan daerah daerah Eropa Timur, Eropa Tengah dan Eropa Barat. Penyerbuan bangsa Hun itu mengakibatkan timbulnya “Jaman Gelap” dalam sejarah Eropa pada abad-abad Pertengahan Th. 500 – 1500 M.
*

GEOPOLITIKNUSANTARA

Th. 600 – 700 M

Kerajaan-kerajaan Pribumi Nusantara.
Dalam abad ke-7 kerajaan-kerajaan pribumi Nusantara yang tumbuh nenjadi negera besar dikawasan jalur pelayaran dan perdanganan dunia, diantaranya ialah:

1.Pali atau Poli, di Sumatra Utara yang berpusat di daerahsekitar sungai Pasi (Peusangan) dan sungai Aceh.
2.Nagur, di Sumatra Utara yang berpusat di daerah Tanah Batak.
3.Minangkabau, di Sumatra Barat sampai daerah Riau di kawasan sungai Rokan, Siak, Kampar dan sungai Bantang Kuantan (=sungai Indragiri).
4.Melayu Jambi, didaerah kawasan sungai Batanghari dan Batang Tembesi. Berpusat di Jambi.
5.Melayu Palembang, di daerah kawasan sungai Musi. Berpusat di Palembang.
6.Sriwijaya, yang meliputi daerah pantai Sumatra Timur dan Sumatra Utara,
Semenanjung Malaya, kepulauan Nukobar, dan kepulauan Andaman. Didirikan pada tahun 676 oleh Da Punta Hiyang Jayanasa, seorang raja-daerah Minagkabau. Berpusat di Jambi.
7.Taruma dan Sunda, di daerah kawasan Lampung dan Jawa Barat. Berpusat di Sundapura.
8.Galuh, di daerah kawasan Parahiyangan dan Banyumas. Berpusat di Galuh.
9.Sima atau Simo, yang kemudian juga disebut Kalingga, Kalanggara, Keling, atau Holing. Di Jawa Tengah, JawaTimur, Madura dan Bali. Berpusat di Simo, Jawa Tengah.
10.Banjar Mahasin (Banjarmasin), di Kalimantan Selatan. �
11.Kutai, di Kalimantan Timur. Berpusat di Bakulapura (Tanjungpura)
12.Kutawaringin, di Kalimantan Baratdaya. Berpusat di Kutawaringin.
13.Sambas, di Kalimantan barat, di sekitar lembah sungai Sambas sampai Suingai Kapuas. Berpusat di kota Sambas. Suatu daerah kayaraya emas. (Dalam abad-7 kota Sambas masih terletak di tepi pantai laut Selat Karimata)
14.Serawak dan Brunai di Kalimantan Utara.
15.Makasar dan Bugis, di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Berpusat disekitar Makasar (Ujungpandang). Pada jaman sebelum Masehi orang bugis dan Makasar sudah pandai membuat kapal yang terkenal dengan sebutan “kapal Penisi” yang dilengkapi layar. Sejak abad ke-14 orang Bugis dan Makasar sudah pandai membuat meriam.
16.Kerajaan-kerajaan di kawasan Maluku dan kepulauan Timor, yang membawahi kerajaan-kerajaan kecil di Irian.Nusantara Timur ini sejak jaman dahulu kala adalah penghasil rempah-rampah terbesar diseluruh dunia.

Tahun 600 – 700 M :

Kekayaan Bumi Alam Nusantara.
Daerah-daerah Sungaidareh dan Batanghari di Jambi adalah daerah penghasil merica/lada yang terpenting diseluruh dunia pada masa Th. 500 – 1000 M. Kemudian daerah merica terpenting itu bergeser ke daerah:
- Kuntu-Kampar di Minagkabau Timur Th. 1000 – 1400
- Minagkabau Pusat di Sumatra Barat Th. 1400 – 1600
- Aceh Barat Th. 1600 – 1800
- Lampung, Bangka dan BantenTh. 1800 – 1900

Daerah Maluku, Timor dan Nusa Tenggara Timur sudah sejak sebelum sampai sekarang adalah penghasil rempah-rempah, kecuali merica, terbesar diseluruh dunia.
Tanah Batak adalah penghasil kamper dan kemenyan terbanyak di seluruh dunia. Daerah Aceh, Tanah Batak, Mandailing, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, adalah daerah penghasil emas terbesar di Nusantara pada masa itu. Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan adalah daerah penghasil intan dan batu-manikam yang terkenal di Nusantara dan di mancanegara.

Tahun 600-700M:

Kerajaan Pali atau Poli Th. 500-676M.
Di belahan Sumatra bagian Utara. Berpusat di daerah sekitar muara sungai Pasai di kawasan Aceh Utara.

Sejak jaman 100 tahun sebelum Masehi di sekitar muara sungai Pasai itu sudah ada suatu koloni orang Persia. Sungai Pasai adalah sungai terbesar di Aceh Utara di tepi selat Malaka. Kerajaan Pali beragama Budha Hinayana. Sangat banyak di singgahi oleh peziarah-peziarah Cina yang pergi ziarah ke Nalanda di India.
Pada Th.676M kerajaan Pali direbut oleh Sriwijaya.

Pada masa sebelum Masehi orang-orang Parsi (=Persia) sudah melakukan pelayaran dagang lewat jalan laut ke Nusantara. Untuk persinggahan kapal-kapal Parsi, orang-orang Parsi mendirikan koloni di Bombay, India, dan di Perlak (=Peureulak) di muara sungai Peureulak di pantai Aceh Utara. Dalam bahasa Parsi, Perlak itu disebutkan “Tadj I Alam” artinya “Mahkota Alam”. Di dalam catatan sejarah Cina “Tadj I Alam” disebut “Ta Chih” yang oleh Cina dijadikan nama untuk semua koloni Islam antara Selat Malaka dan Teluk Persia, termasuk Singkil yang oleh Cina hanyalah dikenal dari cerita-cerita saja.

Sumber: artshangkala.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar